Airbus A-380. ©2013 Merdeka.com |
Merdeka.com - Iran kini telah menuntaskan perjanjian terkait teknologi nuklir dengan enam negara barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Iran diizinkan memiliki teknologi nuklir dengan tujuan damai. Dengan demikian, sanksi ekonomi yang sejak tiga tahun terakhir menimpa Iran dicabut.
Iran mulai bangkit dan akan membeli 80 hingga 90 pesawat penumpang jenis Airbus dan Boeing setiap tahun, hingga jumlahnya mencapai 300. Pesawat ini untuk mengganti armada yang sudah tua.
Wakil Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Mohammad Khodakarami mengatakan, kesepakatan nuklir beberapa waktu lalu telah membebaskan Iran untuk membeli pesawat baru termasuk suku cadang.
"Kita harus menambah 80 hingga 90 pesawat untuk armada kami. Ini dalam rangka agar kami memiliki 300 pesawat operasional," ucap khodakarami seperti dilansir dari Business Insider diJakarta, Senin (3/8).
Dia mengatakan, organisasi penerbangan sipil Iran akan merenovasi armada nasional dengan membeli pesawat Airbus dan Boeing dengan estimasi biaya mencapai USD 20 miliar.
Ketika Iran masih dalam sanksi ekonomi, sebanyak 1.995 produsen Barat dilarang menjual peralatan atau suku cadang pesawat ke Iran. Pembatasan ini melumpuhkan industri penerbangan Iran. Kesepakatan nuklir kini memungkinkan produsen kembali menjual pesawat dan suku cadang.
"Larangan membeli atau menyewa pesawat serta transfer mesin atau suku cadang telah dicabut," tambah Khodakarami.
Pada Mei lalu, Menteri Transportasi Iran, Abbas Akhoundi mengatakan bahwa Iran telah memperoleh 15 pesawat bekas sejak Februari sebagai bagian dari upaya merenovasi penuaan armada negara. Pejabat penerbangan Iran mengatakan bahwa Iran memerlukan 400 hingga 500 pesawat penumpang dalam dekade berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment